1. Infeksi Payudara atau Mastitis.
Mastitis merupakan peradangan payudara yang disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui putting susu yang rusak. Payudara yang terinfeksi biasanya kelihatan merah dan membengkak, terasa hangat dan lembek. Selain itu, anda bisa merasa letih dan mengalami demam tinggi dengan detak jantung cepat. Puting susu juga bisa luka.
Mastitis bisa terjadi hanya pada satu payudara, atau bisa menyebar ke kedua payudara. Mastitis jarang terjadi pada wanita kecuali pada saat melahirkan anak atau setelah terluka. Mastitisbiasanya terjadi tiga minggu setelah mulai menyusui dan infeksi akan bertahan selama tiga hingga empat hari jika dirawat dengan benar. Jika tidak dirawat dengan benar, mastitis dapat menyebabkan abses payudara. Pada saat payudara terinfeksi, tidak ada keharusan untuk berhenti menyusui. Tentunya, beri makan bayi dengan payudara anda yang sehat! Payudara yang terinfeksi perlu seringkali dikosongkan. Air susu perlu diperas sampai kosong.
Mastitis digolongkan sebagai berikut :
a. Mastitis Laktasi.
Infeksi ini terjadi pada payudara yang memproduksi susu pada sekitar 10% dari wanita menyusui. Bakteri yang biasanya menyerang kulit, yaitu : staphylococcus danstreptococcus, memasuki payudara melalui putting susu, yang menyebabkan infeksi pada payudara. Mastitis juga dapat terjadi setelah duct susu tersumbat. Tetapi, duct yang tersumbat tidak selalu berarti anda mengalami mastitis.
Nama-nama yang diberikan untuk membadakan mastitis laktasi.
· Selulitis.
Merupakan peradangan jaringan payudara seluler. Biasanya terlihat selama minggu pertama menyusui.
· Adenitis.
Merupoakan peradangan duct susu. Peradangan ini terjadi akibat pengosongan susu yang jelek yang menyebabkan akumulasi dan stasis, yaitu sisa susu yang teringgal lebih lama dibanding yang seharusnya di dalam payudara.
· Mastitis Sub klinis.
Merupakan sebuah bentuk mastitis ringan dan biasanya tidak mempunyai gejala selain demam rendah.
b. Mastitis Non- Laktasi.
Merupakan infeksi bakteri pada wanita yang tidak menyususi. Bakteri masuk jauh ke dalam payudara lewat putting susu mengakibatkan borok kulit pada payudara dan demam. Wanita yang mengidap diabetes rentan terhadap infeksi tersebut.
2. Abses Payudara.
Merupakan sesuatu yang langka. Kondisi ini terjadi ketika payudara yang terinfeksi tidak dirawat dengan benar, sehingga memicu pembentukan nanah pada payudara. Sejumlah nanah keluar melalui putting susu. Payudara yang abses terlihat merah kebiru-biruan, membengkak dan meradang. Permukaan kulitnya terasa sangat hangat dan lembek.
3. Duct yang Tersumbat.
Duct di dalam payudara yang memproduksi ASI bisa mengalami penyumbatan. Karena tidak ada infeksi, maka tidak terjadi demam. Tetapi payudara bisa terluka, dikarenakan ASI tidak dikosongkan dengan benar akibatnya tekanan terbentuk di belakang penyumbatannya itu.
Penyumbatan juga bisa terjadi akibat pengentalan ASI atau penyempitan pada payudara.
4. Nyeri Payudara atau Mastalgia.
Banyak wanita yang bisa mengalami nyeri atau perih pada payudara. Jarang wanita yang tidak mengalami masalah tersebut sewaktu mereka masih hidup. Kemunculan nyeri atau perih pada payudara bisa berkaitan dengan siklus menstruasi yang terjadi selama atau tepat sebelum menstruasi.Ilmu pengetahuan medis menganggapnya sebagai masalah normal yang berkaitan dengan perubahan hormon.
Bagi sejumlah wanita, nyeri bisa teramat sangat dan wanita-wanita itu bisa memilih obat pemati rasa untuk meredakan nyeri tersebut. Bagi wanita-wanita lain, nyeri itu hanya datang dan pergi tanpa menyebabkan banyak masalah.
Nyeri dan perih payudara bisa diakibatkan oleh kondisi-kondisi sebagai berikut :
· Sebelum menstruasi,payudara bisa menimbun lebih banyak cairan, sehingga meregangkan dan mengiritasi syaraf yang menyebabkan nyeri.
· Kemungkinan ada kista di dalam payudara.
· Zat-zat tertentu dalam diet bisa menyebvabkan nyeri payudara. Misalnya : methylxanthines yang ditemui di dalam kopi, dicurigai bisa menyebabkan nyeri payudara. Disarankan agar anda menghindari garam, teh, kopi, coklat, cola, dll dari diet anda jika anda mengalami masalah ini. Selain itu, makan vitamin E dan Evening Primrose Oil.
5. Pembengkakan Lymph Node.
Area payudara dipasok dengan jaringan system limfatik, yang terdiri dari pembuluh-pembuluh getah bening dan lymph node. Fungsi simpul-simpul itu adalah untuk menjerat penyerbu asing dari tubuh. Terkadang simpul membengkak karena terisi organisme asing yang terperangkap.
Pembengkakan simpul yang hilang bukan merupakan penyebab persoalan, tetapi anda harus siaga terhadap pembengkakan simpul yang tidak hilang setelah beberapa waktu. Perlu perhatian khusus adalah pembengkakan yang bertahan pada lymph node di sekitar tulang selangka, leher atau di ketiak. Pembengkakan harus diteliti lebih lanjut, karena kemungkinan terdapat bukti adanya penyebaran atau metastastik sel-sel kanker.
6. Puting Susu Melepaskan Cairan.
Pelepasan cairan dan sekresi tidaklah sama. Pelepasan cairan dari puting susu atau Nipple Dischargeadalah ketika cairan keluar sendiri dari putting susu, tanpa adanya isapan atau tekanan. Sekresi merupakan fenomena umum. Hal ini berlangsung ketika susu dibiarkan turun ketika payudara dihisap atau ditekan secara perlahan-lahan. Selama pemerikasaan sendiri payudara(Breast Self-Examination atau BSE), putting susu diremas dan cairan yang keluar merupakan sekresi. Ini adalah kejadian normal. Cairan mengalir keluar sebagai akibat dari peremasan. Tidak perlu khawatir jika pelepasan cairan melalui putting terjadi. Kurang dari 10% dari wanita dengan nipple discharge ditemui mengidap kanker payudara. Adalah lebih bijaksana untuk menemui dokter anda untuk menentukan apakah ada tanda-tanda keganasan. Nipple discharge seperti susu atau galactorrheabisa terjadi pada wanita yang baru saja melahirkan. Kondisi ini sekedar mengindikasikan masalah atau penyesuaian hormon. Benjolan-benjolan kecil non kanker dalam duct-duct susu umumnya menyebabkan pelepasan cairan bercampur darah yang keluar melalui putting susu. Kondisi ini dikenal sebagai intraductal papilloma.
7. Infeksi Puting Susu.
Bakteri atau jamur dapat menyebabkan infeksi putting susu. Untuk kedua jenis infeksi itu, putting susu mengalami iritasi dan rasa terbakar.
Dua jenis jamur dapat menyebabkan infeksi tersebut. Monilia menyebabkan kondisi yang awalnya dikenal sebagai moniliasis, sementara Candida albicans menyebabkan candidiasis atau sariawan. Kedua organisme ini umumnya menyebabkan infeksi pada permukaan bagian-bagian basah tubuh, misalnya lipatan kulit, mulut, vagina dll. Infeksi pada mulut terlihat sebagai lapisan putih dan dikenal sebagai sariawan.
Infeksi bakteri kulit dan putting susu dikenal sebagai impetigo. Bakteri staphylococci dan terkadang streptococci menyebabkan impetigo. Biasanya infeksi itu terjadi pada muka, tungkai dan lengan bayi dan anak-anak. Bermula sebagai lapisan merah yang selanjutnya berkembang menjadi pastule kecil. Pastuleselanjutnya menyatu yang membentuk luka kuning berkulit keras. Impetigo adalah sangat menular dan menyebar sangat cepat melalui kontak.
Infeksi putting susu terjadi dengan pemindahan organism penyebab, yaitu bakteri atau jamur, dari mulut atau kulit bayi ke putting susu.
8. Ruam Puting Susu.
Puting susu terkadang dapat menjadi kering,retak dan gatal. Hal ini bisa terjadi karena ruam, kulit kering bahkan eksim.
9. Abses Kronis Subareolar.
Merupakan infeksi bakteri yang jarang. Menyerang kelenjar-kelenjar di sekitar putting susu. Bakteri masuk ke dalam kelenjar-kelenjar dan menyebabkan pemblokiran. Payudara menjadi merah daan membentuk borok yang terasa sakit.
0 Response to "Gangguan- Gangguan Payudara Lain"
Post a Comment