Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui banyak cara seperti menyediakan barang dan jasa dengan harga yang murah, menyediakan barang dan jasa yang lebih baik dari pesaing. Untuk mencapai keunggulan kompetitis, manajemen perusahaan harus mampu menggunakan dengan baik sumber daya konseptual maupun sumber daya fisik untuk mencapai tujuan perusahaan.
Rantai Nilai Porter
Professor Michael E.Porter dari Harvard mengeluarkan teori untuk mencapai keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi bisnis dengan teori yang dikenal dengan “Teori Porter”. Pusat teoeri adalah konsep Marjin. Perusahaan mencipatakan nilai dengan aktivitas perusahaan, yang disebut dengan aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terbagi menjadi dua kategori, aktivitas utama dan aktivitas pendukung.
Aktivitas nilai utama (primary value activities) merupakan aktivitas yang berhubungan dengan produksi dan penawaran nilai yang lebih besar kepada pelanggan daripada yang dilakukan pesaing. Nilai dapat dihasilakan dengan menyerahkan produk dan jasa ke pelanggan serta menyediakan dukungan setelah penjualan. Departemen penjualan merupakan salah satu contoh unit organisasional yang melakukan aktivitas utama.
Aktivitas nilai pendukung (support value activities) menyediakan input dan infrastruktur yang memungkinkan aktivitas utama berlangsung. Departemen akuntansi atau keuangan merupakan unit organisasional yang melaksanakan aktivitas pendukung. Aktivitas nilai utama dan aktivitas nilai pendukung diintegrasikan dengan beberapa penghubung untuk memberikan rantai nilai (value chain) seperti yang tampak pada Gambar 2.4. Rantai menyerupai anak panah dengan marjin sebagai ujungnya.
Gambar 2.4 Value Chain Porter
Sistem Nilai
Manajemen saat ini menyadari bahwa keunggulan tambahan dapat dicapai dengan mengaitkan rantai nilai perusahaan dengan rantai nilai organisasi lain. Kaitan rantai nilai beberapa perusahaan disebut sistem nilai (value sistem).
Gambar 2.5 mengilustrasikan pandangan Porter tentang sistem nilai. Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilai pemasoknya dengan menerapkan sistem yang membuat sumber daya input tersedia saat dibutuhkan.
Rantai nilai perusahaan dalam suatu industri dapat sangat mirip, namun kemungkinanbesar rantai nilai perusahaan bersifat unik. Karena tiap aktivitas nilai mencakup suatu komponen informasi, pengelolaan sumber daya informasi perusahaan merupakan langkah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif.
Gambar 2.5 Sistem Nilai
0 Response to "Keunggulan Kompetitif"
Post a Comment