Lima 5 Dimensi Budaya

Budaya memiliki lima dimensi yang diekspresikan dalam perilaku komunitasnya  (Cateora dan Graham, 2002). 

a. Dimensi materialistik. Dimensi ini menentukan materi atau peralatan (teknologi) yang dibutuhkan seseorang untuk mengupayakan kehidupan (ekonomi). Banyak peninggalan dari zaman dahulu yang ditemukan dan digunakan untuk membuat asumsi tentang budaya masyarakat yang bersangkutan. 

Iklan pada umumnya mendidik konsumen untuk menggunakan suatu produk yang masih baru atau memanfaatkan teknologi yang baru pula. Mobil BMW merupakan simbol kultur yang digunakan untuk menunjukkan keberhasilan dan posisi, khususnya dalam budaya Indonesia moderen. 

b. Dimensi institusi sosial. Termasuk bagaimana keluarga, pendidikan, media dan struktur politik diadakan dan dioperasikan. Adanya keguyuban dalam keluarga, adanya kelas sosial dan bagaimana orang menjadi konsumen yang baik, kesemuanya merupakan dimensi institusi sosial dari budayanya. 

Perubahan dimensi ini telah dimanfaatkan oleh iklan Rinso, dengan menampilkan seorang bapak (atau pria, kepala rumah tangga) mencuci pakaian, yang sebelumnya selalu menampilkan profil ibu rumah tangga. 

c. Dimensi hubungan antara manusia dengan alam semesta. 
Termasuk sistem keyakinan, agama dan nilai-nilai. 

d. Dimensi estetika. Termasuk kesenian tulis dan bentuk (ukir, pahat), kesenian rakyat, musik, drama dan tari. Bila diperhatikan, pengiklan sangat kreatif dalam memanipulasi dimensi budaya estetika. Latar belakang gambar, screen play, musik latar, jingle dan sebagainya dibuat sedemikian rupa sehingga menimbulkan persepsi tertentu di benak konsumen. 

e. Dimensi bahasa. Termasuk bahasa verbal dan non verbal, merupakan sarana paling efektif dalam komunikasi pemasaran. Dialek, intonasi, simbol, bahasa tubuh dan lain sebagainya digunakan oleh pengiklan untuk mempengaruhi konsumen.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Lima 5 Dimensi Budaya"

Post a Comment