Menurut H. Malayu S.P. Hasibuan yang dikutif oleh Suwanto dalam buku Asas-asas Manajemen Sumber Daya Manusia (2001 : 187), faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja antara lain : balas jasa, penempatan, berat ringannya pekerjaan, suasana dan lingkungan kerja, peralatan, sikap pimpinan dan sifat dari pekerjaannya.
Menurut Kreitner dan Kinicki (1998), Aspek-aspek kepuasan kerja yang relevan terdiri atas kepuasan terhadap pekerjaan, gaji, promosi, rekan kerja, dan penyelia. DeSantris dan Durst (1996) kepuasan kerja dapat di pengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dikelompokan kedalam empat kelompok, yaitu:
Menurut Kreitner dan Kinicki (1998), Aspek-aspek kepuasan kerja yang relevan terdiri atas kepuasan terhadap pekerjaan, gaji, promosi, rekan kerja, dan penyelia. DeSantris dan Durst (1996) kepuasan kerja dapat di pengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat dikelompokan kedalam empat kelompok, yaitu:
- Monetary, non monetary,
- Karakteristik pekerjaan (job characteristics)
- Karakteristik kerja (work characteristics)
- Karakteristik individu.
1. Kepuasan kerja adalah : kepuasan terhadap setiap perlakuan yang mereka terima ditempat kerja, termasuk kepuasan terhadap evaluasi pekerjaan, seleksi, pemberian fasilitas dan tunjangan (benefit), insentif, atau pemberhentian.
2. Kepuasan kerja bukan merupakan konsep yang berdimensi tunggal, melainkan berdimensi jamak. Seseorang bias saja merasa puas dengan dimensi satu, namun tidak puas dengan dimensi yang lain.
Jadi kepuasan kerja dapat diartikan sebagai keadaan emosi/perasaan karyawan baik yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan terhadap pekerjaan yang dilaksanakan yang ditandai dengan upah / imbalan, keadaan pekerjaan, kesempatan promosi, penyelia, dan rekan kerja.
Meskipun kepuasan kerja itu menarik dan penting, hal yang paling mendasar adalah pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasi yang akan mempengaruhi kinerja karyawan.
Robert L. Mathis & John H. jackson (2001:99).
“Tinggi rendahnya kepuasan kerja karyawan terhadap organisasi atau perusahaan akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan yang bersangkutan”
Telah dinyatakan bahwa kepuasan dan kebahagiaan personil dapat meningkatkan efektivitas organisasional, organisasional yang mengasingkan pekerjanya melalui praktek mereka akan menjadi kurang efektif dan efisien. Karyawan yang merasa puas biasanya akan bekerja lebih keras dan lebih baik dibandingkan dengan karyawan yang merasa frustasi (Etzioni, 1964 : Gross & Etzioni :1985 dalam jurnal Cheri Ostroff yang berjudul Hubungan antara kepuasan, sikap, dan kinerja : Sebuah Analisa Tingkat Organisasional, 2003).
0 Response to "Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja"
Post a Comment