Menurut Marihot Manullang dan Dearlina Sinaga (2005:53), menerangkan bahwa dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan persediaan, dilakukan kegiatan pemesanan. Cara pemesanan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1) Order Point System
Order point systemadalah suatu sistem atau cara pemesanan yang dilakukan ketika persediaan yang ada telah mencapai suatu titik atau tingkat tertentu.
2) Order Cycle System
Order cycle system adalah suatu sistem pemesanan bahan dengan interval waktu yang tetap, misalnya tiap minggu atau tiap bulan.
b. Jumlah Pemesanan Ekonomis dan Asumsinya
Menurut Marihot Manullang dan Dearlina Sinaga (2005:54), menerangkan bahwa jumlah atau besar pemesanan yang dilakukan sebaliknya juga dapat meminimalkan biaya – biaya yang timbul didalamnya. Dari biaya – biaya itu, yang sangat berpengaruh dalam penentuan jumlah pemesanan yang ekonomis hanya biaya pemesanan dan biaya penyimpanan. Untuk menentukan jumlah pemesanan yang ekonomis ini, kita harus berusaha memperkecil biaya – biaya pemesanan dan biaya – biaya penyimpanan. Penempatan jumlah pesanan yang ekonomis ini dapat dilakukan dengan tiga cara :
1) Pendekatan Tabel (Tabular Approach)
Adalah penentu jumlah pemesanan yang ekonomis ini dilakukan dengan cara menyusun suatu tabel atau daftar jumlah pesanan dan jumlah biaya per tahun.
2) Pendekatan Grafik (Graphical Approach)
Adalah dengan cara menggambarkan biaya pemesanan dan biaya penyimpanan dalam suatu grafik.
3) Pendekatan Rumus (Formula Approach)
Adalah menentukan jumlah pesanan ekonomis yang menggunakan rumus – rumus matematika dapat dilaksankan dengan memakai simbol – simbol atau notasi.
c. Persediaan Penyelamat (Safety Stock)
Menurut Marihot Manullang dan Dearlina Sinaga (2005:53), menerangkan bahwa : “Persediaan penyelamat adalah persediaan tambahan yang dilakukan untuk melindungi atau mengantisipasi terjadinya kekurangan bahan (stock out)”. (stock out) mungkin terjadi karena penggunaan bahan baku yang lebih besar dari perkiraan semula, atau keterlambatan dalam penerima bahan baku yang dipesan. Faktor – faktor yang menentukan jumlah persediaan penyelamat adalah sebagai berikut :
1) Penggunaan bahan baku rata – rata
Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku sebelum periode tertentu, khususnya sebelum periode pemesanan, adalah rata – rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya. Hal ini perlu diperhatikan karena setelah melakukan pemesanan ulang, permintaan barang sebelum barang yang dipesan datang harus dapat dipenuhi dengan menggunakan persediaan yang ada.
2) Faktor waktu atau lead time
Adalah selisih atau jeda waktu antara saat dilakukan pemesanan sampai dengan kedatangan barang pemesanan tersebut di gudang persediaan.
d. Reorder Point (Titik Pemesanan Kembali)
Adalah waktu minimal untuk melakukan pemesanan ulang sehingga bahan pesanan dapat diterima tepat waktu sedangkan persediaan di atas safety stock adalah sama dengan nol.
0 Response to "Pengawasan Persediaan"
Post a Comment