Pengertian Sikap dan Pembagian Sikap

Sikap 
Sikap merupakan evaluasi yang menyenangkan atau tidak menyenangkan mengenai benda, orang, atau peristiwa. Sikap itu mencerminkan perasaan seseorang mengenai sesuatu (Robbins dan Mary Coulter 2005, p.37). Ketika seseorang berkata, ”saya menyukai pekerjaan saya”, dia mengungkapkan sikap mengenai pekerjaan. 

Sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak menguntungkan mengenai objek, orang, atau peristiwa. Sikap mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu (Robbins 2003, p.90). Bila saya mengatakan ”saya menyukai pekerjaan saya”, saya mengungkapkan sikap saya mengenai kerja. 

Agar lebih memahami konsep sikap, kita harus meninjau sikap sebagai terdiri dari tiga komponen: kognisi (pemikiran), afeksi (perasaan), dan perilaku. Komponen kognisi sikap adalah bagian sikap yang terdiri atas keyakinan, pendapat, pengetahuan, atau informasi yang dimiliki seseorang. Keyakinan bahwa ”diskriminasi itu salah” menjadi contoh kognisi. Komponen afeksi sikap adalah bagian sikap yang berupa emosi atau perasaan. Komponen perilaku sikap adalah bagian sikap yang merujuk ke kemauan/kehendak untuk bertindak/berperilaku dengan cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu. Peter dan Olson (2000, p.130) mendefinisikan sikap (attitude) sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang dilakukan oleh seseorang. 

1 Kognisi (Kognitif) 

Peter dan Olson (2000, p.19) mengatakan bahwa kognisi (cognition) mengacu pada proses mental dan struktur pengetahuan yang dilibatkan dalam tanggapan  seseorang terhadap lingkungannya. Dalam bahasa yang lebih sederhana kognisi melibatkan pemikiran. 

Prasetijo dan Ihalauw (2005, p.106) mengatakan bahwa komponen kognitif ialah pengetahuan (cognition) dan persepsi yang diperoleh melalui kombinasi dari pengalaman langsung dengan obyek sikap (attitude object) dan informasi terkait yang didapat dari berbagai sumber. Komponen ini seringkali dikenal sebagai keyakinan/kepercayaan (beliefs) sehingga konsumen yakin bahwa suatu obyek sikap memiliki atribut-atribut tertentu dan bahwa perilaku tertentu akan menjurus ke akibat/hasil tertentu. 

2 Afeksi (Afektif) 

Peter dan Olson (2000, p.19) mengatakan dalam bahasa yang lebih sederhana, afeksi (affect) melibatkan perasaan. Tanggapan-tanggapan afektif beragam dalam penilaian positif atau negatif, menyenangkan atau tidak menyenangkan dan dalam intensitas atau tingkat pergerakan badan. 

Prasetijo dan Ihalauw (2005, p.107) mengatakan bahwa komponen afektif ialah emosi atau perasaan terhadap suatu produk atau merek tertentu. Emosi dan perasaan terutama mempunyai hakikat evaluatif, yaitu apakah konsumen suka atau tidak terhadap produk tertentu. 

3 Perilaku (Behavior) 

Peter dan Olson (2000, p.20) mengatakan bahwa perilaku (behavior) mengacu pada tindakan nyata konsumen yang dapat diobservasi secara langsung. Oleh karena itu, sementara afeksi dan kognisi mengacu pada perasaan dan pikiran konsumen, sedangkan perilaku berhubungan dengan apa yang sebenarnya dilakukan oleh konsumen. 

Prasetijo dan Ihalauw (2005, p.107) mengatakan bahwa perilaku ialah kecenderungan seseorang untuk melaksanakan suatu tindakan dan perilaku dengan cara tertentu terhadap suatu obyek sikap.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengertian Sikap dan Pembagian Sikap"

Post a Comment