Penambangan Data Pada Pendidikan Tinggi


Penambangan data (Data Mining) adalah satu proses untuk mengungkapkan informasi atau pengetahuan yang tidak nampak dipermukaan tetapi mungkin potensial digunakan dan tersembunyi didalam data (Han J dan Kember, 2006). Aplikasi data mining pada perguruan tinggi adalah area yang baru yang disebut sebagai Educational Data Mining. Romero C dan Ventura S,(2007) telah melakukan survey pada educational data mining dari tahun 1995 – 2005 ,mereka menyimpulkan bahwa pendidikan adalah wilayah penelitian yang sangat menjanjikan, dan cukup spesifik yang tidak dipresentasikan pada domain riset yang lain. 





Merceron. A dan Yacep.K (2005), memberikan sebuah studi kasus yang menggunakan data mining untuk mengidentifikasi prilaku mahasiswa yang gagal untuk memperingatkan mahasiswa sebelum ujian akhir. Data mining pada area pendidikan juga digunakan oleh Naeimeh D, et. al (2005), untuk mengidentifikasi dan kemudian meningkatkan proses pendidikan pada system pendidikan tinggi. Waiyamai K (2003), menggunakan data mining untuk membantu pengembangan kurikulum yang baru dan membantu mahasiswa teknik untuk menseleksi bidang utamanya. Sajadin S, et al (2009), menggunakan data mining untuk memonitor pencapaian dan meningkatkan prestasi akademik mahasiswa.



Data mining dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan tugas yang dapat dilakukan, yaitu (Larose, 2005) :



1. Deskripsi (Description)
Terkadang penelitian analisis secara sederhana ingin mencoba mencari cara untuk menggambarkan pola dan kecenderungan yang terdapat dalam data. Sebagai contoh, petugas pengumpulan suara mungkin tidak dapat menemukan keterangan atau fakta bahwa siapa yang tidak cukup profesional akan sedikit didukung dalam pemilihan presiden. Deskripsi dari pola dan kecenderungan sering memberikan kemungkinan penjelasan untuk suatu pola atau kecenderungan.



2. Estimasi (Estimation) 


Estimasi hampir sama dengan klasifikasi, kecuali variabel target estimasi lebih ke arah numerik daripada ke arah kategori. Model dibangun menggunakan record lengkap yang menyediakan nilai dari variabel target sebagai nilai prediksi. Selanjutnya, pada peninjauan berikutnya estimasi nilai dari variabel target dibuat berdasarkan nilai variabel prediksi. Sebagai contoh, akan dilakukan estimasi tekanan darah sistolik pada pasien rumah sakit berdasarkan umur pasien, jenis kelamin, indeks berat badan, dan level sodium darah. Hubungan antara tekanan darah sistolik dan nilai variabel prediksi dalam proses pembelajaran akan menghasilan model estimasi. Model estimasi yang dihasilkan dapat digunakan untuk kasus baru lainnya



3. Prediksi (Prediction)
Prediksi hampir sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa dalam prediksi nilai dari hasil akan ada di masa datang. Contoh prediksi dalam bisnis dan penelitian adalah :
 Prediksi harga beras dalam tiga bulan yang akan datang
 Prediksi persentase kenaikan kecelakaan lalu lintas tahun depan jika batas bawah kecepatan dinaikkan.
Beberapa metode dan teknik yang digunakan dalam klasifikasi dan estimasi dapat pula digunakan (untuk keadaan yang tepat) untuk prediksi



4. Klasifikasi (Classification)
Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori. Sebagai contoh, penggolongan pendapatan dapat dipisahkan dalam tiga kategori, yaitu pendapatan tinggi, pendapatan sedang dan pendapatan rendah.

Contoh lain klasifikasi dalam bisnis dan penelitian adalah :
 Menentukan apakah suatu transaksi kartu kredit merupakan transaksi yang curang atau bukan
 Memperkirakan apakah suatu pengajuan hipotek oleh nasabah merupakan suatu kredit yang baik atau buruk
 Mendiagnosis penyakit seorang pasien untuk mendapatkan kategori penyakit apa.



5. Pengklusteran (Clustering)
Pengklusteran merupakan pengelompokkan record, pengamatan atau memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek yang memiliki kemiripan. Cluster adalah kumpulan record yang memiliki kemiripan satu dengan yang lainnya dan memiliki ketidakmiripan dengan record-record dalam cluster lain. Pengklusteran berbeda dengan klasifikasi yaitu tidak adanya variabel target dalam pengklusteran. Pengklusteran tidak mencoba untuk melakukan klasifikasi, mengestimasi, atau memprediksi nilai dari variabel target. Akan tetapi, algoritma pengklusteran mencoba untuk melakukan pembagian terhadap keseluruhan data menjadi kelompok-kelompok yang memiliki kemiripan (homogen), yang mana kemiripan record dalam satu kelompok akan bernilai maksimal, sedangkan kemiripan dengan record dalam kelompok lain akan bernilai minimal.



Contoh pengklusteran dalam bisnis dan penelitian adalah :
 Melakukan pengklusteran terhadap ekspresi dari gen, untuk mendapatkan kemiripan perilaku dari gen dalam jumlah besar.  Mendapatkan kelompok-kelompok konsumen untuk target pemasaran dari suatu produk bagi perusahaan yang tidak memiliki dana pemasaran yang besar.
 Untuk tujuan audit akuntansi, yaitu melakukan pemisahan terhadap perilaku finansial dalam keadaan baik atau mencurigakan.



6. Asosiasi (Assosiation)
Tugas asosiasi dalam data mining adalah menemukan atribut yang muncul dalam satu waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut analisis keranjang belanja
Contoh asosiasi dalam bisnis dan penelitian adalah :
 Menemukan barang dalam supermarket yang dibeli secara bersamaan dan barang yang tidak pernah dibeli secara bersamaan.
 Meneliti jumlah pelanggan dari perusahaan telekomunikasi seluler yang diharapkan untuk memberikan respons posistif terhadap penawaran upgrade layanan yang diberikan.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Penambangan Data Pada Pendidikan Tinggi"

Post a Comment