1. Analisis laporan keuangan didasarkan pada laporan keuangan, oleh karenanya kelemahan laporan keuangan harus selalu diingat agar kesimpulan dari anlisis itu tidak salah.
2. Objek analisis laporan keuangan hanya laporan keuangan. Untuk menilai suatu laporan keuangan tidak cukup hanya dari angka-angka laporan keuangan. Kita juga harus melihat aspek lainnya seperti tujuan perusahaan, situasi ekonomi, situasi industry, gaya manajemen, budaya perusahaan, dan budaya masyarakat.
3. Objek analisis adalah data historis yang menggambarkan masa lalu dan kondisi ini bias berbeda dengan kondisi masa depan.
4. Jika kita melakukan perbandingan dengan perusahaan lain maka perlu dilihat beberapa perbedaan prinsip yang bisa menjadi penyebab perbedaan angka misalnya:
a. Prinsip akuntansi
b. Size perusahaan
c. Jenis industry
d. Periode laporan
e. Laporan individual atau laporan konsolidasi
f. Jenis perusahaan aspek profit motive atau non profit motive
5. Laporan keuangan hasil konsolidasi atau hasil konversi mata uang asing perlu mendapat perhatian tersendiri karena perbedaan bias saja timbul karena masalah kurs konversi atau metode konsolidasi.
6. Kelemahan analisis rasio
Teknik analisis rasio merupakan sebagian dari konsep analisis laporan keuangan.
Teknik analisis rasio memiliki kelemahan sebagai berikut:
a. Rasio itu diambil dari data akuntansi yang juga memiliki sifat-sifat tersendiri yang harus diketahui, dan memerlukan tafsiran sendiri.
b. Dalam menilai suatu rasio baik atau buruk analisis harus hati-hati.
c. Membandingkan dengan “industrial ratio” (yang belum ada di Indonesia) harus hati-hati.
d. Harus juga disadari bahwa laporan keuangan yang dianalisis tidak menggambarkan perubahan nilai uang dan tenaga belinya.
e. Hati-hati terhadap kemungkinan adanya window dressing, income smoothing, atau laporan konsolidasi.
0 Response to "Kelemahan Analisis Laporan Keuangan"
Post a Comment