Cara Menggunakan Catatan Kaki


Teknik Menggunakan Catatan Kaki - Catatan kaki mempunyai kelebihan dibandingkan dengan catatan tubuh, yaitu: 





1). Catatan kaki mampu menunjukkan sumber referensi dengan lebih lengkap. Dalam cacatan tubuh, yang ditampilkan hanya nama pengarang, tahun terbit buku, serta halaman buku yang dikutip. Dalam catatan kaki, nama pengarang, judul buku, tahun terbit, nama penerbit, dan halaman dapat dicantumkan semua. Hal ini tentu mempermudah penelusuran bagi pembaca. 





2). Selain sebagai penunjukan referensi, catatan kaki dapat berfungsi untuk memberikan catatan penjelas yang diperlukan. Hal ini tentu tidak dapat dilakukan dengan catatan tubuh. 





3). Catatan kaki dapat digunakan untuk merujuk bagian lain dari sebuah tulisan. 





Berdasarkan kelebihannya tersebut, catatan kaki bisa berisi: 





1). Penunjukan sumber kutipan (referensi). 


2). Catatan penjelas. 


3). Penunjukan sumber kutipan sekaligus catatan penjelas. 





Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki: 





1) Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dengan naskah skripsi oleh sebuah garis. Pemisahan ini akan otomatis dilakukan oleh program Microsoft Word dengan cara mengklik insert, kemudian reference, kemudian footnote. 





2) Nomor cacatan kaki ditulis secara urut pada tiap bab, mulai dari nomor satu. Artinya, cacatan kaki pertama di tiap awal bab menggunakan nomor satu, begitu seterusnya. 





3) Catatan kaki ditulis dengan satu spasi. 





4) Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf dalam naskah skripsi, hanya ukurannya lebih kecil, yaitu: 


Times New Roman (size 10) 


Arial (size 9) 


Tahoma (size 9) 





5) Baris pertama catatan kaki menjorok ke dalam sebanyak tujuh karakter. 





6) Judul buku dalam catatan kaki ditulis miring (italic). 





7) Nama pengarang dalam catatan kaki ditulis lengkap dan tidak dibalik. 





8) Catatan kaki bisa berisi keterangan tambahan. Pertimbangan utama memberikan keterangan tambahan adalah: jika keterangan tersebut ditempatkan dalam naskah (menyatu dengan naskah) akan merusak alur tulisan atau naskah tersebut. Tidak ada batasan seberapa panjang keterangan tambahan, asalkan proporsional. 





Buku dengan satu pengarang 


Nama pengarang, judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.





Buku dengan dua atau tiga pengarang 


Nama pengarang 1, nama pengarang 2, nama pengarang 3, judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.





Buku dengan banyak pengarang 


Nama pengarang pertama, et al., judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.





Perhatikan: hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan, nama-nama pengarang lainnya diganti dengan singkatan et al. 





Buku yang telah direvisi 


Nama pengarang, judul buku (rev.ed.; kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.





Perhatikan: singkatan rev.ed. menunjukkan bahwa buku tersebut telah mengalami revisi. 





Buku yang terdiri dua jilid atau lebih 


Nama pengarang, judul buku (nomor volume/jilid; kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.





Buku terjemahan 


Nama pengarang asli, judul buku, terj. nama penerjemah (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.





Perhatikan: singkatan terj. menunjukkan bahwa buku tersebut telah diterjemahkan dan penulis mengutip dari terjemahan tersebut. 





Kamus 


Nama pengarang, judul kamus (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.





Artikel dari sebuah buku antologi 


Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” judul buku, ed. nama editor (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.





Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed., namun jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds. 





Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah 


Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama jurnal/majalah ilmiah, edisi jurnal (bulan terbit, tahun terbit), halaman.





Artikel dari koran/majalah 


Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama media, tanggal terbit, tahun, halaman.





Berita koran/majalah 


”Judul berita,” nama media, tanggal terbit, tahun, halaman.





Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan 


Nama penulis, ”judul skripsi/tesis/disertasi,” (level karya, fakultas dan universitas, nama kota, tahun terbit), halaman.





Makalah seminar yang tidak diterbitkan 


Nama penulis, ”judul makalah,” (forum penyampaian makalah, penyelenggara seminar, nama kota, tanggal seminar, tahun).





Dokumen yang tidak diterbitkan 


Lembaga yang mengeluarkan dokumen, nama dokumen, (nama kota, tanggal dikeluarkan dokumen, tahun).





Artikel dari internet 


Nama penulis, ”judul artikel,” alamat lengkap internet (tanggal akses).





Jika artikel di internet tidak mencantumkan nama penulis, maka langsung mengacu pada judul artikel.






Pernyataan lisan 


Nama narasumber, jenis pernyataan (wawancara atau pidato), tanggal pernyataan dilakukan.





Referensi dari sumber kedua 


Keterangan lengkap sumber pertama (sesuai dengan aturan catatan kaki), seperti dikutip oleh keterangan lengkap sumber kedua (sesuai aturan catatan kaki).





Perhatikan: frase ”seperti dikutip oleh” menunjukkan bahwa penulis tidak membaca sumber asal (pertama) kutipan, hanya membaca dari orang lain (sumber kedua) yang mengutip sumber pertama. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Cara Menggunakan Catatan Kaki"

Post a Comment