Uji Validitas
Valid berarti instrumen tersebut dapat dugunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi nilai validitas suatu pengujian, maka alat ukur atau instrumen penelitian semakin mengena pada sasarannya.
Valid berarti instrumen tersebut dapat dugunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa semakin tinggi nilai validitas suatu pengujian, maka alat ukur atau instrumen penelitian semakin mengena pada sasarannya.
Dapat juga diartikan instrumen tersebut menunjukan apa yang seharusnya diukur. Jika Peneliti menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data penelitiannya, maka instrumen-instrumen yang disusun pada kuesioner tersebut merupakan alat pengujian yang harus mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.
Pengujian validitas yang digunakan adalah validitas item, yaitu melakukan korelasi skor tiap butir dengan skor total yang merupakan skor setiap butir. Teknik korelasi yang digunakan adalah Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritik Tabel Korelasi Nilai r = 0,361. Yakni melihat basis N-2 pada taraf signifikansi yang diinginkan. Bila hasil perhitungan lebih besar dari angka kritis, maka pernyataan pada instrumen penelitian adalah valid atau dalam bahasa statistik dikatakan memiliki konsistensi internal (internal consistency).
Pengujian validitas yang digunakan adalah validitas item, yaitu melakukan korelasi skor tiap butir dengan skor total yang merupakan skor setiap butir. Teknik korelasi yang digunakan adalah Korelasi Product Moment dengan rumus sebagai berikut:
Secara statistik, angka korelasi yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan angka kritik Tabel Korelasi Nilai r = 0,361. Yakni melihat basis N-2 pada taraf signifikansi yang diinginkan. Bila hasil perhitungan lebih besar dari angka kritis, maka pernyataan pada instrumen penelitian adalah valid atau dalam bahasa statistik dikatakan memiliki konsistensi internal (internal consistency).
Yang dimaksud konsistensi internal adalah pernyataan-pernyataan tersebut mengukur aspek yang sama. Sebaliknya, bila hasil perhitungan lebih kecil dari angka kritis, maka pernyataan tersebut tidak valid. Apabila dalam perhitungan ditemukan pernyataan yang tidak valid, kemungkinan pernyataan tersebut kurang baik susunan kata-kata atau kalimatnya sehingga menimbulkan penafsiran yang berbeda
0 Response to "Penelitian Uji Validitas"
Post a Comment